Jumat, 23 Maret 2012

pengaruh lingkungan terhadap manajemen dan tujuan teori manajemen


1.     Pengaruh lingkungan terhadap manajemen.
A.    macam macam lingkungan organisasi dan pengaruhnya terhadap perusahaan.
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari fakot-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup faktor ekstern yang mmpengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, etika-hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya: masing-masing faktor saling mempengaruh.
Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Masyarakat pluralistic adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Masyarakat pluralistic terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Pluralistic mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, dll. Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja: tetapi juga menyangkut lingkungan fisik.
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan
Memperbaiki kesan negative dari masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negative serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat yng efektif.
B.   Manajemen dan globalisasi
A.  ARTI GLOBALISASI
1. Proximity ( kedekatan )
Kedekatann ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, seperti TV, video, facsimile, dan internet.
2. Location ( lokasi )
Lokasi dan integrasi operasional organisasi diantar negara merupakan bagian dari organisasi secara keseluruhan.
3. Attitude ( sikap )
Globalisasi menunjukkan sikap yang terbuka mengenai praktik-praktik manajemen secara internasional.



B.      GLOBALISASI DAN DAYA SAING

Daya saing : kemampuan perusahaan mempertahankan posisinya secara relatif
terhadap para pesaing. Menurut Porter, daya saing antar negara dapat dilihat dari dua
perspektif waktu :
Masa kini sampai ke masa depan
Msa lalu sampai masa kini
C. PERUBAHAN TATANAN INTERNASIONAL
a) Masyarakat Uni Eropa, implikasi bisnis :
Meningkatkan efisiensi
Daya saing Eropa Bersatu yang lebih kokoh di pasar global.
Pelaku bisnis di Eropa lebih terfokus pada masyarakat Eropa.


b) Masyarakat Cina
Dulu RRC menerapkan ekonomi terpimpin, sekarang menerapkan reformasi ekonomi yang memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi.
c) Keterbukaan Uni Soviet
Perestroika merupakan restrukturisasi ekonomi yang dilakukan Mikhael Gorbachev. Menerapkan kebijakan politik yang demokratis dan terbuka.
d) Perjanjian Perdagangan Bebas Masyarakat Amerika Utara ( NAFTA )
Kontroversi NAFTA mempengaruhi kebijakan dan peraturan pemerintah di negara-negara tersebut, terutama masalah daya saing.
e) Perjanjian Perdagangan Bebas Negara-Negara ASEAN ( AFTA )
Tujuan AFTA : membentuk suatu wilayah prdagangan bebas yang mencakup seluruh batas negara-negara anggota ASEAN.

C.      Bagaimana Pemerintah Mempengaruhi Daya Saing.

Interpretasi dan cara yang berbeda dari daya saing digunakan oleh pejabat-pejabat pemerintah diseluruh dunia yang secara agresif berjuang menyesuaikan diri dengan bisnis global. Kepedulian pemerintah tentang daya saing sangat berpengaruh terhadap bisnis dan perekonomian Negara.Sebagai contoh adalah Amerika sering lambat mengetahui dan beradaptasi pada globalisasi bisnis. Jepang menjadi pesaing yang nyata, misalnya, walaupun teknologi video rumah (VCR) pada awalnya dikembangkan dan dipatenkan di Amerika Serikat, tidak satu VCR pun yang pernah dibuat di Negara tersebut. Jepang sekarang mengendalikan pasar VCR didunia yang bernilai $ 15 mil

2. Tujuan teori manajemen.
A. sejarah manajemen dan perkembanganya.
1.PENDAHULUAN
Sebagaimana kita tahu bahwa ilmu manajemen telah berkembang sangat pesat sampai saat ini. Ilmu inipun telah memberikan pemahaman terhadap kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaturan atau manajemen.
Oleh karena itu tulisan ini berisi uraian tentang pengertian manajemen itu sendiri, dan perkembangannya sampai saat ini. Pekembangan yang dimaksud di dalam tulisan ini dikemukakan dalam beberapa aliran yaitu aliran manajemen klasik, aliran hubungan manusiawi, dan aliran manajemen modern. Pemikiran dalam aliran inilah yang akan menjadi cikal bakal bagi perkembangan manajemen saat ini.
Adapun aliran pemikiran klasik ini dikenal sebagai pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi.
Menjadi seorang manajer hendaknya mempelajari dan memahami tentang teori aliran tersebut yang menjadi dasar dari teori aliran manajemen yang telah berkembang. Hal ini bertujuan agar manajer dapat Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

+ Pengertian Manajemen
Dalam sub bab ini akan dibahas tentang pengertian dari manajemen itu sendiri. Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut “Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
+ Teori- Teori Manajemen
Ada tiga aliran pemikiran manajemen yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran hubungan manusiawi
c. Aliran manajemen modern.
Pelopor teori aliran manajemen klasik yaitu Robert Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor, Henry Fayol.
1. Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak di bawah umur dan standar jam kerja. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan agar adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Hal yang menjadi perhatian beliau adalah penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja.
Beliau menyimpulkan bahwa jika mesin-mesin tersebut dilakukan suau perawatan yang baik maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan demikian pula dengan sektor tenaga kerja, apabila tenaga kerja dberikan perhatian yang baik dalam hal kompensasi, kesehaan, tunjangan dan lain-lain maka hal tersebut pun juga akan membawa keuntungan terhadap perusahaan tersebut.
Dan beliau pun mengemukakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan sangat dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern pekerjaan itu sendiri. Atas hasil penelitiannya inilah beliau pun dijuluki sebagai “Bapak Manajemen Personalia”
2. Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang professor Matematika yang menaruh perhatian yang sangat besar pada bidang manajemen. Perhatiannya pun diarahkan dalam hal pembagian kerja yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
• Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru
• Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain.
• Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
• Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada hal itu-itu saja.
Kontribusi lain dari seorang Babbage yaitu menciptakan mesin hitung mekanis yang pertama, mengemaan program-program permainan untuk komputer dan mengembangkan kerjasama saling menguntungkan antara pekerja dan pemilik perusahaan.
3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Penggagas manajemen ilmiah yang sangat terkenal karena mampu meningkatkan produktivitas, serta mempelopori gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi inti dari manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan.
4. HenryL Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”.
Lebih detail lagi, gagasan yang dicetuskan adalah :
• Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
• Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
• Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
• Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
5. Henry Fayol (1841 -1925)
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pemberian perintah
4. Pengawasan
3.KESIMPULAN
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen yang dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu.
Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu manajemen yaitu antara lain:
1. Membentuk pandangan kita mengenai organisasi.
Mempelajari teori manajemen memberi petunjuk agar kita mendapatkan ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
2. Membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.
Dengan mempelajari berbagai macam teorinya, kita dapat memahami bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi. Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
3. Mengarahkan terhadap keputusan manajemen.
Mempelajari evolusi manajemen membantu memahami proses dasar sehingga dapat memilih suatu tindakan yang efektif.
4. Merupakan sumber ide baru.
Mempelajari perkembangan teori manajemen memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.
B. Pendekatan manajemen modern.
Pendekatan Manajemen Modern
Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak ada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalam segala situasi. Perkembangan teori manajemen terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut melalui strategi manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan kemampuan anggota-anggota organisai. Landasan utama pendekatan ini adalah manajemen sebagai system dan manajemen dengan pendekatan kontingensi.
1) Pendekatan Sistem (System Approaches)
Pendekatan system dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagai suatu satu kesatuan yang menyeluruh yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubngan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Pada dasarnya system merupakan sub system-sub system yang saling berhubungan dan saling bergantung.
Manajemen memandang system sebagai system tertutup dan system terbuka. Manajemen system tertutup memusatkan pada hubungan-hubungan dan konsistensi internal (kesatuan perintah, rentang kendali, wewenang dan delegasi) sedangkan system terbuka mempertimbangkan pengaruh lingkungan, tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan.

2) Pendekatan Kontingensi (Contingency Approaches)
Pendekatan ini memandanga bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasikan teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan manajemen.
Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Pendekatan ini memasukkan variable-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula.