System informasi
manajemen.
Dengan semakin berkembangnya
teknologi informasi saat ini, berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi, komputer merupakan sarana
dalam menciptakan dan mengembangkan suatu sistem informasi handal. Oleh karena
itu setiap orang harus mampu mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia
teknologi ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Informasi yang berkualitas ini
akan memudahkan user dalam mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan
bernilai strategis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia tidak akan
dapat melanjutkan kehidupannya. Hal ini berlaku juga di dalam sebuah
perusahaan, bagaimana peran informasi yang sangat besar dalam mendukung kelangsungan
perusahaan. Akibat ketiadaan atau kekurangan informasi dalam waktu tertentu,
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan dalam mengelola dan mengontrol sumber
daya secara terpadu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan bersaing
dengan para pesaingnya.
Upaya perusahaan dalam menghasilkan
informasi yang handal harus dilakukan dengan mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen. Sistem Informasi Manajemen mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
mengelola informasi berbasis komputer secara menyeluruh dan terkoordinasi yang
mampu mentransformasikan data menjadi informasi lewat serangkaian cara yang
dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya. Peran manajemen menjadi sangat penting dalam menghasilkan
informasi, terkait pemetaan kebutuhan informasi, penentuan jenis dan
kualifikasi informasi, dan penggunaan informasi tersebut yang didasarkan kepada
“core business” dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, Sistem Informasi
Manajemen memiliki cakupan lebih luas dari teknologi informasi yang merupakan
bagian dari Sistem Informasi Manajemen.
Dalam perkembangannya, Sistem
Informasi Manajemen (SIM) merupakan bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pengelolaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produksi, layanan,
atau suatu strategi bisnis. SIM dibedakan dengan sistem informasi biasa karena
SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada
aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian
dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan, misalnya sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau
justru sistem yang terlalu banyak data. Memahami konsep dasar informasi adalah
sangat penting atau vital dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif.
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. SIM perusahaan
merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus dievaluasi dengan cara yang
sama seperti investasi besar lain yang akan dilakukan oleh organisasi. Yang
memperumit investasi itu adalah karena investasi tersebut memerlukan lebih dari
sekedar pengeluaran uang yang besar. Manajemen seluruh organisasi harus
berkomitmen untuk melaksanakan proses bisnis yang memungkinkan tiap proses
bisnis lain di dalam organisasi melihat dan memahami transaksi tersebut.
Kerumitannya adalah kenyataan bahwa banyak keuntungan SIM perusahaan tidak
bersifat finansial.
1.2 Tujuan
Paper ini ditujukan untuk memberikan
pengetahuan umum tentang materi sistem informasi manajemen. Dengan mempelajari
isi paper ini, diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dasar mengenai SIM dan
memahami peran sistem informasi manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Wikipedia, 2010).
Tujuan SIM, yaitu:
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen (Wikipedia, 2010).
Tujuan SIM, yaitu:
- Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian
mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi
yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data
resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang
mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada
Gambar 1.
Terdapat 3 peran utama sistem
informasi dalam bisnis yaitu :
• Mendukung proses bisnis dan operasional
• Mendukung pengambilan keputusan
• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
• Mendukung proses bisnis dan operasional
• Mendukung pengambilan keputusan
• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
2.1.1 Teknologi
Informasi
a. Definisi
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi biasa disebut
TI, IT (Information Technology) atau Infotech. Berbagai definisi teknologi
informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya :
- Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu pengguna bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
- Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
- Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari definisi diatas terlihat bahwa
teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa
teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain,
yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan
telekomunikasi.
b. Pengelompokan
Teknologi Informasi
Telah diketahui bahwa teknologi
informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Lebih rinci,
teknologi infromasi dapat dikelompokan menjadi 6 teknologi, yakni teknologi
komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi
penyimpanan, dan teknologi mesin pemroses.
1. Teknologi Komunikasi
2. Teknologi Masukan
Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti masukan yang lazim dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.
3. Teknologi Mesin Pemroses
Mesin Pemroses (processing machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing Unit), mikroprosesor, atau prosesor. Contoh prosesor yang terkeanl saat ini, antara lain adalah Intel dan AMD.
4. Teknologi Penyimpanan
Teknologi penyimpanan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu memori internal dan penyimpanan eksternal.
1. Teknologi Komunikasi
2. Teknologi Masukan
Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti masukan yang lazim dijumpai dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.
3. Teknologi Mesin Pemroses
Mesin Pemroses (processing machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing Unit), mikroprosesor, atau prosesor. Contoh prosesor yang terkeanl saat ini, antara lain adalah Intel dan AMD.
4. Teknologi Penyimpanan
Teknologi penyimpanan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu memori internal dan penyimpanan eksternal.
Memori internal (biasa juga disebut
main memory atau memori utama) berfungsi sebagai pengikat sementara baik bagi
data, program, maupun informasi ketika proses pengolahannya dilaksanakan oleh
CPU. Dua contoh memori internal yaitu ROM dan RAM. ROM (Read Only Memory)
adalah memori yang hanya bisa dibaca, sedangkan RAM (Read Access Memory) adalah
memori yang isinya bisa diperbaharui.
Penyimpanan eksternal (external
storage) dikenal juga dengan sebutan penyimpanan sekunder. Penyimpanan
eksternal adalah segala piranti yang berfungsi untuk menyimpan data secara
permanen. Pengertian permanen disini berarti bahwa data yang terdapat pada
penyimpanan akan tetap terpelihara dengan baik sekalipun komputer sudah dalam
keadaan mati (tidak mendapat aliran listrik). Harddisk, disket, dan flashdisk
adalah contoh penyimpanan eksternal.
5. Teknologi
Keluaran
Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan segala piranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan sistem. Layar dan monitor dan printer merupakan piranti yang biasa digunakan sebagai piranti keluaran.
Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan segala piranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan sistem. Layar dan monitor dan printer merupakan piranti yang biasa digunakan sebagai piranti keluaran.
6. Teknologi
Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program. Tentu saja untuk mengerjakan tugas komputer, diperlukan perangkat lunak sendiri. Sebagai contoh Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata yang berguna untuk membuat dokumen, sedangkan Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengolah gambar.
Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program. Tentu saja untuk mengerjakan tugas komputer, diperlukan perangkat lunak sendiri. Sebagai contoh Microsoft Word merupakan contoh perangkat lunak pengolah kata yang berguna untuk membuat dokumen, sedangkan Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengolah gambar.
c. Komponen Sistem
Teknologi Informasi
Yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu piranti lunak dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa:
1. Data
2. perangkat keras (hardware)
3. perangkat lunak (software)
4. Perangkat Jaringan (netware)
5. orang (brainware)
Yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu piranti lunak dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa:
1. Data
2. perangkat keras (hardware)
3. perangkat lunak (software)
4. Perangkat Jaringan (netware)
5. orang (brainware)
Sistem teknologi informasi dapat
dibedakan dengan berbagai cara pengklasifikasian. Misalnya, menurut fungsi
sistem (embedded IT System, dedicated IT system, dan general purpose IT
system), menurut departemen atau perusahaan bisnis (sistem informasi akuntansi,
sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dll), menurut dukungan terhadap
level manajemen dalam perusahana (sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung
keputusan, dan sistem informasi eksekutif), menurut ukuran dan menurut cara
melayani permintaan (klien-server).
d. Peranan
Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM, transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
• Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses.
• Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM, transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
• Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses.
• Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
2.2.2 Internet
Working
a. Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun internet, yakni Protocol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), client dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
a. Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun internet, yakni Protocol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), client dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
Umumnya, sebuah intranet dapat
dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet” atau sebagai
sebuah versi dari internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Intranet)
b. Ekstranet
Ekstranet adalah jaringan pribadi
yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk
membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur
(supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain.
Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang
dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun
ekstranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data
Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan
kerjasama dan lain-lain.
Jadi, ekstranet merupakan perluasan
dari jaringan intranet yang biasanya menghubungkan jaringan satu jaringan lokal
dengan jaringan lokal lainnya. Ekstranet memiliki security yang lebih aman dibandingakan
dengan internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstranet)
c. Internet
Internet (kependekan dari
interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer
umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol
pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet
yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah
ini dinamakan internetworking.
2.2.3 E-commerce
E-commerce adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan penjualan barang dan jasa melalui Internet. Dalam
pengertian yang paling umum, hanya menciptakan situs Web yang mengiklankan dan
mempromosikan produk dapat dianggap “e-commerce.” Dalam beberapa tahun
terakhir, bagaimanapun e-commerce telah menjadi jauh lebih canggih. Bisnis
e-commerce sekarang menawarkan toko online yang rumit di mana pelanggan dapat
mengakses ribuan produk, pemesanan, pilih metode pengiriman yang diinginkan dan
membayar untuk pembelian menggunakan kartu kredit mereka.
Sedangkan menurut O’Brien (2011),
E-commerce adalah pembelian, penjualan, pemasaran, dan pelayanan produk,
layanan, dan informasi melalui berbagai jaringan komputer. Banyak perusahaan
sekarang menggunakan internet, intranet, extranet, dan jaringan lain untuk
mendukung setiap langkah dari proses komersial, termasuk segala sesuatu dari
dukungan iklan, penjualan, dan pelanggan di World Wide Web untuk keamanan
Internet dan mekanisme pembayaran yang memastikan penyelesaian pengiriman dan
proses pembayaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk situs Web
Internet untuk penjualan online, akses ke database persediaan ekstranet oleh
pelanggan besar, dan penggunaan intranet perusahaan dengan tenaga penjualan
untuk mengakses catatan pelanggan untuk manajemen hubungan pelanggan.
2.2.4 E- Business
e-Business atau Electronic business
dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun
tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan
memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi ,dan salah satu
aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi
sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha.
Secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem
terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui
teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali
dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.
Marketspace adalah arena di
internet, tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli secara bebas
seperti layaknya di dunia nyata (marketplace). Mekanisme yang terjadi di
marketspace pada hakekatnya merupakan adopsi dari konsep “pasar bebas” dan
“pasar terbuka”, dalam arti kata siapa saja terbuka untuk masuk ke arena
tersebut dan bebas melakukan berbagai inisiatif bisnis yang mengarah pada
transaksi pertukaran barang atau jasa. (http://id.wikipedia.org/wiki/E-business).
E-business adalah praktek
pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk,
pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data
yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of
E-Business. Prentice Hall. 2002)
III. STUDI KASUS
3.1 For Companies
Both Big and Small: Running a Business on Smartphones
Pada awal 2006, San Antonio, CPS
Energy yang berbasis di Texas, penyedia energi terbesar milik pemerintah,
sedang menuju pada kekayaan dari berbagai segi. Perusahaan memiliki peringkat
obligasi tertinggi dari penyedia utilitas. Tenaga kerja dan basis pelanggan
secara umum menyatakan kepuasan. Dan yang paling penting, perusahaan itu
menguntungkan. Dengan kata lain, tidak ada tanda-tanda eksternal dari
perusahaan akan meluncurkan program teknologi yang akan mendefinisikan kembali
cara melakukan bisnis dan membentuk tenaga kerja dari sekitar 4.000.
Tidak ada tanda-tanda eksternal yang
terlihat, tetapi bagi orang – orang yang mengetahui, termasuk Christopher
Barron, Wakil Presiden CPS Energy dan CIO, tidak mungkin lebih jelas lagi
bahwa perubahan sudah dekat dan masa depan perusahaan mungkin bergantung
padanya.
“Tenaga kerja yang kami miliki di
perusahaan lebih banyak dari pada yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan,”
kata Barron.
Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga kerja mobile besar seperti perusahaan sendiri, seperti FedEx dan UPS, dan ia juga melihat perbedaan besar cara bisnisnya beroperasi. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit atau tidak ada akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh dari kantor atau gudang. Mereka sering diminta untuk mengunjungi situs kerja atau lokasi pelanggan untuk mendiagnosis masalah atau menyarankan perbaikan yang benar sebelum melaporkan ke departemen atau pihak yang tepat , yang kemudian akan memulai langkah berikutnya yaitu proses penyelesaian. Dapat diartikan bahwa pengiriman pekerja bertambah, dan seluruh pekerjaannya bisa memakan waktu berhari – hari.
Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga kerja mobile besar seperti perusahaan sendiri, seperti FedEx dan UPS, dan ia juga melihat perbedaan besar cara bisnisnya beroperasi. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit atau tidak ada akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh dari kantor atau gudang. Mereka sering diminta untuk mengunjungi situs kerja atau lokasi pelanggan untuk mendiagnosis masalah atau menyarankan perbaikan yang benar sebelum melaporkan ke departemen atau pihak yang tepat , yang kemudian akan memulai langkah berikutnya yaitu proses penyelesaian. Dapat diartikan bahwa pengiriman pekerja bertambah, dan seluruh pekerjaannya bisa memakan waktu berhari – hari.
“Jika kami terus bekerja dengan
jumlah kerja manual yang diperlukan bagi kita untuk mencapai pekerjaan itu,
kita tidak akan berada dalam posisi untuk menjadi kompetitif di masa depan,”
kata Barron. Dari kesadaran ini, program Magellan lahir.
Program Magellan dibayangkan oleh Barron dan rekan-rekannya sebagai cara yang lebih baik untuk memobilisasi dan menghubungkan secara tradisional siloed tenaga kerja orang-orang dan sistem yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Tujuan program adalah untuk memperluas CPS’s jaringan infrastruktur, membangun jaringan aman Wi-Fi sendiri di kantor-kantor dan gudang, dan menyebarkan smartphone dan aplikasi mobile custom untuk semua staf CPS yang saat ini tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile lainnya. Untuk Barron, tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan smartphone untuk basis pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan eksekutif.
Program Magellan dibayangkan oleh Barron dan rekan-rekannya sebagai cara yang lebih baik untuk memobilisasi dan menghubungkan secara tradisional siloed tenaga kerja orang-orang dan sistem yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka. Tujuan program adalah untuk memperluas CPS’s jaringan infrastruktur, membangun jaringan aman Wi-Fi sendiri di kantor-kantor dan gudang, dan menyebarkan smartphone dan aplikasi mobile custom untuk semua staf CPS yang saat ini tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile lainnya. Untuk Barron, tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan smartphone untuk basis pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan eksekutif.
“Salah satu masalah terbesar kami
adalah persepsi bahwa teknologi hanya sedikit menyajikan selain e-mail, dan
biaya banyak,” Barron mengatakan. “Untuk CIO agar mencoba untuk menghilangkan
semua hambatan dari eksekutif senior mungkin membutuhkan waktu lama,” Barron
mengatakan. ‘ Jadi daripada mencoba untuk mendapatkan kepercayaan para
eksekutif dan meredakan semua ketakutan mereka tentang biaya, penggunaan dan
keselamatan, kami telah pergi ke kelompok-kelompok tertentu, insinyur, baris pekerja,
pekerja kantor, dan karena sangat murah kita sudah mampu memberikan
keluar perangkat secara eksperimental.’ Ada begitu banyak nilai dalam perangkat
genggam ini dan dua atau tiga aplikasi yang mereka membuktikan diri,”katanya.
“Anda hanya perlu memberikan perangkat ke tangan orang-orang yang benar-benar
perlu untuk menggunakannya untuk mendemonstrasikannya.”
Tiga cara inovatif staf CPS
menggunakan smartphone mereka sebagai kamera digital di situs pekerjaan,
sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai pemberitahuan penerima darurat. Di
masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan sekelompok kecil pekerja “umum” untuk
layanan panggilan untuk memastikan orang yang tepat berada di sana. Hari ini,
satu pekerja dapat mengunjungi situs, mengambil foto dari bagian yang rusak
dari peralatan atau infrastruktur, dan kemudian mengirimkannya kembali ke
kantor pusat atau kantor.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk memperbaiki masalah atau pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone.
Kemudian ahli mendiagnosis masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk memperbaiki masalah atau pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung melalui e-mail suara dan SMS teks melalui smartphone.
“Program Magellan, melalui
penggunaan dari smartphone dan teknologi lainnya, akan memberdayakan semua
karyawan, tidak peduli apa pekerjaan yang mereka lakukan, menjadi bagian dari
perusahaan yang lebih besar ‘thought network,’” kata Baron. “Sekarang setiap
orang seperti bagian dalam jaringan kami.” Perusahaan juga melihat keuntungan
yang signifikan dalam efisiensi rantai penawaran yang berkaitan dengan Magellan
dan penyebaran smartphone, ia mengatakan. Sebagai contoh, smartphone membantu
mempercepat proses pemesanan pembelian, karena di masa lalu orang tertentu atau
sekelompok orang perlu tempat untuk menyetujui pesanan. Sekarang persetujuan
dapat dilakukan secara praktis hampir di mana saja dengan cakupan jangkauan
selular. Rantai pasokan perusahaan pembeli juga dapat mengunjungi
gudang untuk bekerja dengan orang-orang yang benar-benar memesan, untuk
menuju waktu order yang lebih cepat dan lebih proaktif dalam management keseluruhan.
Hanya dalam satu tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun
lebih dari 65 persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8 juta
sejak program Magellan dimulai.
Selain itu, tingkat kepuasan
karyawan dan pelanggan yang naik, Barron mencatat, karena staf sekarang
memiliki lebih banyak akses ke sistem perusahaan dan informasi, dan mereka
merasa lebih dekat dengan bisnis. Karena CPS sekarang dapat menyelesaikan
masalah pelanggan lebih banyak dengan lebih sedikit proses, mereka telah
mengurangi waktu untuk menyelesaikan sebagian besar layanan panggilan, mengarah
ke pelanggan yang lebih bahagia. Pada kenyataannya, perusahaan menerima
nilai tertinggi di J.D Power and Associates’ 2007 Gas Utility Residential
Customer Satisfaction Survey.
Bagaimana teknologi, adalah tidak
lagi sebagai ruang lingkup yang eksklusif dari perusahaan besar dengan anggaran
IT yang signifikan, setidaknya tidak lagi. Lloyd’s Construction di Eagan,
Minnesota, sepertinya tidak tampak membutuhkan perangkat software telepon yang
mencolok. Sejumlah 9 juta dollar per tahun untuk pembongkaran dan perusahaan
pengangkutan telah dijalankan oleh keluarga yang sama selama 24 tahun. Lloyd’s
membawa bangunan komersial dan residensial dan kemudian mengangku mereka pergi.
Apa yang bisa lebih sederhana? Yaitu jika mencari 100 orang pegawai, 30 truk,
dan lebih dari 400 dumpsters dapat disebut sederhana. Koordinasi mereka
bergerak bagian sangat penting untuk menumbuhkan bisnis dan untuk menyimpan
kewarasan Stephanie Lloyd, 41, yang telah menjalankan perusahaan untuk empat
tahun terakhir. Sampai saat ini, Lloyd’s digunakan menganalisis angka, buku
besar, dan menghitung software akuntansi di perusahaan PC untuk melacak pekerja
dan peralatan. Apabila keadaan menjadi lebih buruk, perusahaan menggunakan
radio untuk berkoordinasi dengan para pekerja di tempat kerja. Menara telepon
seluler lebih banyak datang online di Minnesota, penerimaan radio Lloyd lebih
buruk. Itu memang sudah waktunya, Lloyds memutuskan, untuk menyeret perusahaan
mereka ke abad ke-21 dunia smartphone.
Lloyd’s sudah mempertimbangkan
setengah lusin produktivitas mobile software sebelum menetap di e-Trace, yang
kebetulan datang dari sebuah perusahaan disebut GearWorks yang berbasis di kota
seberang. Tidak hanya itu GearWorks lokal, tetapi software yang bekerja pada
Sprint Nextel i560 dan i850 telepon, yang ditujukan untuk industri konstruksi.
Lloyd’s sudah mulai membeli ponsel ini untuk berbicara untuk memisahkan
pekerja dari radio yang sudah rusak. Segera, technophobic staf mengalami
kesulitan. Karyawan harus dibimbing untuk belajar langkah-langkah cepat dengan
ahlinya dengan dasar fitur pada ponsel baru mereka. Selama 18 bulan, dua sistem
berlari berdampingan: e-Trace seperti dihapus, dan sistem kertas lama dan
pencil system seperti itu dihapus. Ketidakkonsistenan akutansi tidak menyebar
secara cepat.
Dan e-Trace memunculkan masalah
tenaga kerja yang peka. Perangkat lunak ini menampilkan pemetaan terpadu dan
perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di semua aset perusahaan. Mereka
kecewa, Lloyds menemukan bahwa beberapa aset menghabiskan terlalu banyak waktu
yang diparkir di luar tempat makan siang yang sama orang-orang yang tidak pada
rute yang ditentukan. Lloyd sangat bersimpati pada kebutuhan pekerja untuk
beristirahat “kita semua telah bekerja pembongkaran di sini,” katanya, tapi
cepat menjepit pada orang-orang yang tidak sah.
CEO GearWorks mengatakan tantangan
yang dihadapi Lloyd’s sangat diharapkan. “Semua produk ini beroperasi pada
tantangan dan kesempatan yang menyenangkan,” kata Todd Krautkremer, 47.”Tapi
perangkat lunak kami melakukan pekerjaan yang baik sehingga memberikan
keleluasaan pada pelanggan untuk mengontol kontrol laju perubahan dalam
bisnis.”
Setelah masalahnya dapat
teratasi, maka keuntungannya menjadi jelas. Perusahaan mempekerjakan 12 sopir,
22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang menggunakan 41 ponsel yang
menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket data tak terbatas untuk setiap
telepon, yang total sekitar $4.000 per bulan.Tambahan biaya jaringan lainnya,
dan Lloyd’s menghabiskan sekitar $50,000 per tahun untuk solusi bisnis,
akuntansi, dan komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar
seorang akuntan 40 jam seminggu untuk membantu perusahaan. Sekarang orang itu
datang seminggu satu hari selama 6 jam, menyimpan sekitar $1000 per
minggu. Pemasukan data dan pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor,
Lloyd mengatakan, sekitar 1½ kali lebih cepat daripada kertas dan radio.
Penyaluran yang lebih efisien telah memotong biaya bahan bakar sekitar 30
persen. Dan karyawan telah berhenti membuat transaksi-transaksi yang tidak sah.
Lloyd memperkirakan peningkatan bersih kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1
juta untuk tahun 2007, tidak buruk kembali pada $50.000.
3.2 Sew What?
Inc.: The Role of Information Technology in Small Business Success.
Apa kesamaan dari Sting, Elton John
and Madonna? Selain sebagai rock star dengan reputasi internasional, mereka
menggunakan latar belakang desain teater dan diproduksi oleh pembuat custom
drapery See What? Inc. Berbasis di Rancho Dominguez, California, See What?
menyediakan custom theatrical drapery dan kain untuk panggung, konser, fashion
show, dan acara khusus di mancanegara dan menjadi pemimpin industri rock and
roll.
Didirikan pada 1992 oleh Megan Duckett,
seorang kelahiran Australia. Sew What? tumbuh dari hanya perusahaan yang
bertempat di dapur dan garasi kecil menjadi perusahaan multimillion dollar,
terima kasih untuk pendekatan “jangan berkata tidak” untuk kepuasan pelanggan.
“Pada saat saya melihat suatu masalah, saya tidak terpuruk. Saya akan
mencari jalan keluar dan meminta semua orang untuk membantu saya”, dia berkata.
Apakah yang menjadikan sebuah bisnis
bagi seorang wanita yang dimulai dari dapur dan berkembang menjadi perusahaan
bernilai jutaan dollar dengan 35 pekerja?. Atribut yang menjadi kunci sukses
bagi seorang Megan Duckett dimulai dari kerja keras, kualitas pengerjaan, dan
terutama teknologi informasi.
Sew What? menikmati pertumbuhan yang
pesat di beberapa tahun terakhir, mencapai 4 juta dollar penjualan per tahun
pada akhir tahun 2006. Presiden Perusahaan Duckett melakukan banyak kredit
untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan melalui kemampuannya untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan internet untuk meningkatkan penjualan. “Sebelum
kami membuka website, sewwhatinc.com, hampir semua bisnis kami berbasis lokal”
kata Duckett. “Tapi setelah launching website nya 3 tahun lalu, sekarang kami
memiliki klien di seluruh dunia. Kenyataannya, tahun lalu pendapatan kami
meningkat sebesar 45 % dari pedapatan penjualan per tahun, dan di tahun ini
kami menargetkan untuk memperoleh peningkatan 65% penjualan di tahun
2005. Dan awalnya semua pertumbuhan datang dari “web-driven sales”.
Meskipun situs Web perusahaan dapat
mengambil langkah utama, pengelolaan semua situs bisnis membutuhkan banyak
upaya di balik layar. Secara khusus, Duckett bergantung pada infrastruktur IT
yang solid untuk membantu menjaga perusahaan berjalan lancar. “Kami adalah
perusahaan berbasis customer-centric. Sangatlah penting untuk kita memiliki
teknologi informasi back-office yang sangat baik untuk mengelola bisnis dan
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan kami.”
Sew What? menjalankan sebagian besar
bisnisnya dengan Intuit’s Quick-Books Enterprise Solutions Manufacturing dan
Wholesale Edition software dan sistem operasi Microsoft Windows yang terpasang
pada server Dell PowerEdge 860, menggunakan prosesor Intel Xeon dan memori
penyimpanan sebesar 146 gigabyte. Menurut Duckett, “untuk menjalankan bisnis,
kami membutuhkan banyak tempat penyimpanan data. Selain informasi pelanggan dan
hal hal operasional yang penting dan file keuangan QuickBooks, kami perlu
menyimpan ribuan file gambar gorden dan kain, dokumen instruksi pelanggan, dan
jenis data lainnya “Tambahan dukungan komputer Sew What? termasuk server Dell
PowerEdge 500 tua yang didedikasikan untuk beberapa aplikasi yang lebih kecil
dan berbagai Dell desktop PC systems untuk karyawan.
Sew What? dimulai pada tahun 1992
sebagai usaha paruh waktu, dengan model potongan Duckett dan kain jahitan di
atas meja dapur. Dia bekerja penuh waktu di tahun 1997 dan mulai beroperasi
penuh pada tahun 1998. Peran penting teknologi dalam menjalankan bisnis kecil
yang sukses mencapai puncak ketika ia kehilangan kontrak besar. Klien
potensial mengatakan bahwa tanpa sebuah situs web, perusahaannya “tidak
memiliki kredibilitas.” “Sebelum kehilangan kontrak itu, saya berpikir, ‘saya
menjalankan bisnis menjahit dan cottage craft. saya tidak membutuhkan situs
Web, ‘”katanya. Duckett mengakui bahwa dia agak sombong, terutama karena
bisnisnya tumbuh dengan “cukup baik” hanya dengan metode mulut ke mulut saja.
“Saya cepat mempelajari kesalahan dari proses berpikir. Anda tidak dapat
memiliki sikap itu dan tak kemana mana, “ia mengakui.
Kehilangan kontrak juga bertepatan
dengan periode pertumbuhan rendah antara 2001 dan 2002. Saat itulah Duckett
memutuskan untuk merangkul teknologi. Menggunakan Microsoft Publisher, ia
dirancang dan dibangun situs Web sendiri. “Kau cari tahu tentang suatu hal dan
belajar bagaimana untuk mengelolanya ketika anggaran yang tipis,” akunya.
Duckett terus bekerja untuk
meningkatkan situs dan membuatnya lebih baik bagi pelanggannya. Setahun
kemudian, merasa bahwa situs tersebut perlu penyegaran, dia mendaftar untuk
program 10 minggu di Dreamweaver dan membangun kembali situs nya. Namun
rekonstruksi Web yang lain membantu Sew What? tumbuh menjadi perusahaan
dengan pelanggan di seluruh dunia dan daftar klien yang mencakup bintang
internasional rock, Gucci, dan majalah Rolling Stone.
pada tahun 2005, Duckett memutuskan
bahwa dia perlu meningkatkan navigasi situs karena “Aku ingin menjadi ramping
dan untuk memberikan pengalaman yang baik kepada para pelanggan. Itu di luar
kemampuan saya, jadi kami menyewa perusahaan konsultan pemasaran Web untuk
membangun sebuah sistem navigasi untuk situs itu. “
Dia bekerja dengan “senjata sewaan”
untuk branding, optimasi mesin pencari, desain keseluruhan, dan tata letak
situs. Duckett masih menyediakan semua konten, termasuk teks dan gambar. Ada
juga versi Spanyol dari situs, dan para profesional mengatur fitur
pencarian dari situs utama untuk memasukkan varian ejaan untuk berbagai
negara-negara berbahasa Inggris. Sebagai contoh, Anda dapat mencari ejaan
teater Amerika atau versi Inggris dan Australia.
Situs ini juga memungkinkan
pelanggan potensial meninjau semua jenis kotak warna dan mengajarkan mereka
bagaimana untuk menghitung pengukuran yang akurat untuk proyek-proyek mereka,
perbedaan antara samaran, penyiksa, dan tirai perjalanan; perawatan yang tepat
dan makan dari berbagai bahan kain; dan banyak lagi.
Sementara membaca dengan teliti
situs Web Dell satu hari, Duckett melihat sebuah artikel berita tentang
Dell/NFIB Small Business Excellence Award. The National Federation of
Independent Businesses (NFIB) dan Dell Inc mempresentasikan hadiah tahunan ini
untuk satu usaha kecil dalam pengakuan penggunaan teknologi inovatif untuk
meningkatkan pengalaman pelanggan. Pemenang menerima senilai $ 30.000 produk
dan jasa Dell, keanggotaan seumur hidup untuk NFIB, dan satu hari di markas
besar Dell dengan Michael Dell dan eksekutif senior lainnya.
Deskripsi dari jenis usaha yang
mereka cari mengenai penjelasan sempurna sew what? Duckett menyadari. segala
sesuatu yang mereka cari, telah kita lakukan, jadi saya memutuskan untuk masuk.
suami saya [dan mitra bisnis] tertawa dan mengingatkan saya bahwa saya tidak
akan pernah memenangkan apapun. menulis esai untuk kontes menyebabkan Duckett
merenungkan segala sesuatu yang dia dan karyawannya telah capai selama setahun.
kita harus duduk kembali dan merasa benar-benar bangga pada diri kita sendiri.
hanya proses tersebut sudah cukup untuk menggairahkan setiap orang dalam rapat
produksi mingguan kami.
Para juri juga menyadari semangat
komitmen Megan Duckett untuk kepuasan pelanggan dan menggunakan teknologi
informasi untuk kesuksesan bisnis, sehingga mereka dianugerahkan sewwhat?
penghargaan keunggulan usaha kecil. Memenangkan penghargaan terbukti menjadi
pengalaman yang sangat emosional. Melihat kaliber dan pencapaian sembilan
finalis lainnya, Duckett tokoh sew what? akan tetap berada sebagai finalis
dalam jajaran 10, “saya tidak bisa percaya bahwa sebuah perusahaan besar
seperti Dell, begitu entrepreneurial dan maju dalam segala hal, akan melihat
perusahaan kecil kami dan mengakuinya.”
Seperti pemilik bisnis kecil,
Duckett menempatkan suatu jumlah energi fisik dan emosional yang sangat besar
ke dalam pekerjaannya. “Memenangkan penghargaan ini begitu menyanjung secara
tingkat pribadi”, katanya. “Bisnis ini sudah mendarah daging dalam setiap sel
tubuh saya, dan untuk memiliki seseorang mengatakan, ‘Good job’, baik, dalam
usaha kecil, tidak ada yang pernah mengatakan itu kepada Anda.”
Itu mungkin benar sebelumnya, namun
kepemimpinan teknologi Sew What? Dan kesuksesan bisnis terus mendapatkan
pengakuan. Pada bulan Maret 2007, perusahaan menerima StevieAward bagi
perempuan dalam Bisnis untuk “perusahaan paling inovatif dalam setahun” di
antara mereka sampai dengan 100 karyawan. Beberapa bulan sebelumnya, Sew What?
telah menerima Penghargaan SMB (UKM) 20 dari PC Magazine, sebagai 20 dari yang
paling inovatif teknologinya dalam usaha kecil dan menengah (UKM) setiap tahun.
“Usaha kecil dan menengah mendorong perekonomian saat ini. Namun, mereka sering
tidak mendapatkan perhatian dan pengakuan mereka layak, “kata PC Magazine
Editor-in-Chief, Jim Louderback. “Kami ingin menyoroti kerja keras,
kepemimpinan tekonologi, dan semangat inovatif dari ribuan perusahaan UKM
di seluruh dunia.”
Duckett berencana untuk menggunakan
hadiah yang dia memenangkan untuk menambah sistem bar kode yang dapat
menelusuri proses pembuatan di gudang perusahaan. Dalam menjalankan bisnis
tirai, kain disimpan pada gulungan di dalam gudang dan kemudian bergerak melalui
tahapan yang berbeda: penerimaan, memotong, menjahit, pengiriman, dan
sebagainya. Proses pemindaian akan memungkinkan tim Duckett untuk melacak
seberapa lama kain tetap berada pada tahap tertentu. Data ini akan memberikan
mereka ide yang lebih baik dari biaya mereka, yang kemudian akan membantu
mereka menghasilkan daftar harga yang lebih akurat.
“Kita tidak perlu waktu satu setengah jam bagi para pekerja jika memotong hanya membutuhkan waktu satu jam dan 15 menit”, kata Duckett. Saat ini, perusahaan melakukan pencatatan ditulis tangan (manual) pada saat datang dan keluar di kertas yang, katanya dapat memakan waktu terlalu lama dan terjadi terlalu banyak kesalahan. “Sistem baru ini juga akan membiarkan kita melacak kemajuan pesanan individu,” janjinya. “Kami mampu menyediakan layanan yang lebih baik dengan menjaga pelanggan.”
“Kita tidak perlu waktu satu setengah jam bagi para pekerja jika memotong hanya membutuhkan waktu satu jam dan 15 menit”, kata Duckett. Saat ini, perusahaan melakukan pencatatan ditulis tangan (manual) pada saat datang dan keluar di kertas yang, katanya dapat memakan waktu terlalu lama dan terjadi terlalu banyak kesalahan. “Sistem baru ini juga akan membiarkan kita melacak kemajuan pesanan individu,” janjinya. “Kami mampu menyediakan layanan yang lebih baik dengan menjaga pelanggan.”
IV.
PEMBAHASAN
4.1 Kasus “For
Companies Both Big and Small: Running a Business on Smartphones”
A. Bagaimana cara
smartphone membantu perusahaan-perusahaan ini agar lebih menguntungkan? Sejauh
apakah perbaikan dalam kinerja perusahaan yang akan datang dilihat dari
pendapatan yang meningkat atau pengurangan biaya? Berikan beberapa contoh
dari kasus?
Jawab :
Jawab :
Smartphone membantu perusahaan salah
satunya dengan cara pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan, dan
smartphone juga memberdayakan para karyawan agar pekerjaan selesai dengan
lebih cepat, tepat dan mudah untuk mencapai target perusahaan. Sehingga
membuat konsumen merasa lebih puas dengan kinerja perusahaan. Hanya dalam satu
tahun, untuk menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari 65
persen. Juga, tingkat persediaan dikurangi lebih dari $8 juta sejak program
Magellan dimulai.
Sama halnya dengan CPS, Lloyd’s yang
sudah mempertimbangkan setengah lusin produktivitas mobile software sebelum
menetap di e-Trace, yang kebetulan datang dari sebuah perusahaan GearWorks,
yang berbasis di kota seberang. Tidak hanya GearWorks lokal, tetapi software
yang bekerja pada Sprint Nextel i560 dan i850 telepon, yang ditujukan untuk
industri konstruksi. Lloyd’s sudah mulai membeli ponsel “push to talk” agar
memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak. Software (e-Trace) ini
menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat
ini di semua aset perusahaan.
Setelah masalahnya dapat teratasi,
maka keuntungannya menjadi jelas. Perusahaan mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor,
dan 7 pekerja kantor yang menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-Trace.
Perusahaan membeli paket data tak terbatas untuk setiap telepon, totalnya
sekitar $4.000 per bulan. Tambahan biaya jaringan lainnya, dan Lloyd’s
menghabiskan sekitar $50,000 per tahun untuk solusi bisnis, akuntansi, dan
komunikasi yang lengkap.
Sebelum e-Trace, perusahaan membayar
seorang akuntan 40 jam seminggu untuk membantu perusahaan. Sekarang orang itu
datang satu hari selama 6 jam dalam seminggu dan menyimpan sekitar $1.000 per
minggu. Pemasukan data dan pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor,
Lloyd mengatakan, sekitar 1½ kali lebih cepat daripada kertas dan radio.
Penyaluran yang lebih efisien telah memotong biaya bahan bakar sekitar 30
persen. Dan karyawan telah berhenti membuat transaksi-transaksi yang tidak sah.
Lloyd memperkirakan peningkatan bersih kinerja 10-12 persen, atau kira-kira $1
juta untuk tahun 2007, tidak buruk kembali pada $50.000.
Perusahaan-perusahaan ekspedisi seperti FedEx dan UPS, menggunakan program sejenis e-Trace dimana mereka mengaplikasikannya sebagai program pelacak kiriman. Program pelacakan kiriman ini tidak hanya dapat diakses oleh internal perusahaan sebagai kontrol pengiriman yang mereka lakukan namun juga, oleh konsumen mereka. Konsumen dapat melakukan pengecekan dengan mengakses website mereka seperti salah satu progran tracking pada perusahaan FedEx dibawah ini :
Perusahaan-perusahaan ekspedisi seperti FedEx dan UPS, menggunakan program sejenis e-Trace dimana mereka mengaplikasikannya sebagai program pelacak kiriman. Program pelacakan kiriman ini tidak hanya dapat diakses oleh internal perusahaan sebagai kontrol pengiriman yang mereka lakukan namun juga, oleh konsumen mereka. Konsumen dapat melakukan pengecekan dengan mengakses website mereka seperti salah satu progran tracking pada perusahaan FedEx dibawah ini :
B. Perusahaan
yang dijelaskan dalam kasus menemukan cukup banyak perlawanan dari karyawan
ketika memperkenalkan smartphone teknologi. Menurut Anda, mengapa ini terjadi?
Apa yang bisa lakukan perusahaan untuk meningkatkan penerimaan inisiatif ini?
Mengembangkan dua proposisi alternatif.
Jawab :
Jawab :
Ketika pertama kali teknologi
diperkenalkan akan ada berbagai macam reaksi dari karyawan, ada yang menerima
ataupun menolak. Para karyawan menolak karena karyawan merasa tidak nyaman
dengan teknologi baru karena mereka harus mempelajari dari awal, yang
membutuhkan waktu lama untuk belajar menggunakan teknologi baru tersebut. Untuk
mengatasi hal ini perusahaan harus menemukan cara yang tepat agar teknologi ini
dapat diterapkan. Salah satu caranya adalah perusahan menggunakan cara “step by
step” , dimana perusahaan tidak secara penuh mengimplementasikan teknologi
tersebut. Pertama kali perusahaan masih menggunakan teknologi lama di beberapa
bagian dan menerapkan teknologi baru di bagian lainnya, sehingga pada jangka
waktu tertentu kedua teknologi tersebut berjalan bersama. Disamping itu
perusahaan juga harus mengadakan pelatihan untuk para karyawan agar dapat
mempelajari dan terbiasa menggunakan teknologi baru tersebut.
Salah satu contoh perusahaan yanng
telah berhasil menggunakan cara tersebut adalah pada PT Garuda Indonesia. Namun
PT Garuda Indonesia harus membayar mahal karena adanya kesalahan penerapan
sistem teknologi informasi (TI) yang menyebabkan puluhan jadwal penerbangannya
menjadi kacau. Sistem baru yang mengintergasikan sistem dalam perusahaan
penerbangan ini mengalami gangguan teknis. Integrated Operational Control
System (IOCS) Garuda Indonesia yang didalamnya menyinergikan jadwal penerbangan,
pergerakan pesawat, serta awak kabin tidak berjalan sesuai harapan. Akibat
ketidaksesuaian antara jadwal awak kabin dan jadwal penerbangan yang ada, maka
dari itu mengakibatkan sejumlah penerbangan Garuda delay dan ada di antaranya
dibatalkan. Selama dalam masa perbaikan sistem tersebut, perusahaan mengadakan
pelatihan pengenalan sistem baru terhadap karyawan-karyawannya. Sehingga pada
saat sistem selesai diperbaharui, karyawan telah dapat langsung menggunakannya
dan jadwal penerbangan menjadi normal kembali.
C. CPS energi dan
konstruksi Lloyd’s menggunakan smartphone untuk membuat proses yang ada lebih
efisien. Bagaimana bisa mereka menggunakan teknologi untuk menciptakan produk
baru dan layanan untuk pelanggan mereka? Termasuk setidaknya satu rekomendasi
untuk setiap organisasi.
Jawab :
Jawab :
Perusahaan CPS dan Lloyd’s
menggunakan smartphone untuk membuat proses pekerjaan mereka lebih efisien.
Contohnya untuk perusahaan CPS membantu perusahaan dengan tiga cara
inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka sebagai kamera digital di situs
pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai pemberitahuan penerima
darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan sekelompok kecil pekerja
“umum” untuk layanan panggilan untuk memastikan orang yang tepat berada di
sana. Hari ini, satu pekerja dapat mengunjungi situs, mengambil foto dari
bagian yang rusak dari peralatan atau infrastruktur, dan kemudian
mengirimkannya kembali ke kantor pusat atau kantor. Kemudian ahli mendiagnosis
masalah dan mengirimkan bersama petunjuk untuk memperbaiki masalah atau
pengiriman berita yang sesuai, yang tersedia langsung melalui e-mail
suara dan SMS teks melalui smartphone. Selain itu, rantai distribusi pembeli
dari perusahaan juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja dengan
orang-orang yang benar-benar memesan, dan waktu order yang lebih cepat dan
lebih proaktif dalam management keseluruhannya.
Sedangkan pada perusahaan Lloyd’s,
software ini menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan
lokasi saat ini di semua aset perusahaan. Lloyd’s menemukan bahwa beberapa aset
menghabiskan terlalu banyak waktu di luar tempat makan siang yang sama, tidak
pada rute yang ditentukan. Teknologi ini dapat memberi tahu perusahaan mana
saja karyawan yang beristirahat pada waktunya dan yang tidak.
Kami merekomendasikan bagi
perusahaan CPS untuk lebih mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan, salah satu
cara dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah bagi karyawan yang tidak
diperlukan kehadirannya di kantor. Bagi karyawan yang dapat mengerjakan
pekerjaannya dari rumah, dapat mengirimkan hasil pekerjaannya melalui jaringan
yang dibangun oleh perusahaan menggunakan fasilitas internet. Dengan cara ini
perusahaan dapat menghemat pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan biaya
fixed cost, contohnya biaya sewa gedung serta biaya listrik.
Perusahaan juga perlu melakukan
evaluasi penerapan teknologi smartphone secara kontinyu, agar dapat diketahui
dan dinilai secara komprehensif dan up to date kelayakan teknologi tersebut.
Hal ini ditujukan untuk memudahkan dalam proses penyempurnaan dan
pengembangannya dengan berpatokan kepada prinsip benefit yang didapatkan jauh
lebih besar daripada cost yang dikeluarkan.
Untuk perusahaan Lloyd’s, kami merekomendasikan mereka dapat membuat seperti sistem yang dapat mengetahui posisi inventaris perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menghemat waktu pelaporan dan meminimalkan kehilangan inventaris sehingga dapat menghemat biaya. Pada inventaris tersebut dipasang sebuah bar kode , dimana apabila pegawai mereka mengecek inventaris tersebut dapat langseng memindai bar kode menggunakan smartphone yang mereka miliki dan langsung mengirimkannya ke jaringan internet yang di bangun perusahaan. Contoh penggunaan bar kode :
Untuk perusahaan Lloyd’s, kami merekomendasikan mereka dapat membuat seperti sistem yang dapat mengetahui posisi inventaris perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menghemat waktu pelaporan dan meminimalkan kehilangan inventaris sehingga dapat menghemat biaya. Pada inventaris tersebut dipasang sebuah bar kode , dimana apabila pegawai mereka mengecek inventaris tersebut dapat langseng memindai bar kode menggunakan smartphone yang mereka miliki dan langsung mengirimkannya ke jaringan internet yang di bangun perusahaan. Contoh penggunaan bar kode :
A. Bagaimana
teknologi informasi memberikan kontribusi pada keberhasilan bisnis Sew What?
Inc? Berikan beberapa contoh dari kasus mengenai nilai bisnis dari informasi
teknologi yang menunjukkan kesimpulan ini.
Jawab :
Jawab :
Pada awalnya Sew What? Inc. hanya
merupakan perusahaan kecil namun setelah menerapkan sistem teknologi informasi
dalam bisnisnya, Sew What? mulai menunjukkan peningkatan dalam penjualan.Sew
What? merupakan perusahaan berbasis customer-centric, sangat penting bagi CEO
memahami teknologi informasi yang sangat baik untuk mengelola bisnisnya dan
memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggannya. Megan Ducket mengatakan bahwa
salah satu cara ia bisa mencapai kesuksesan usahanya tersebut adalah dengan
menggunakan teknologi informasi, yang dilakukan dengan membuat website
perusahaan yaitu sewwhatinc.com. Hal ini terlihat dari penjualan yang meningkat
setelah adanya website tersebut, yaitu mencapai 4 juta dollar penjualan per
tahun.
Sebelum adanya website, perusahaan
ini hanya berbisnis pada pangsa pasar lokal. Namun setelah diluncurkannya
website sweehatinc.com pangsa pasarnya meluas hingga memiliki klien di seluruh
dunia, seperti Gucci dan majalah Rolling Stone. Hal ini didukung dengan
menyediakan beberapa versi bahasa di websitenya. Dan dengan adanya website
tersebut maka kredibilitas perusahaan Sew What? di mata pelanggan semakin
meningkat. Penggunaan teknologi informasi pada Sew What? juga bertujuan untuk
pengelolaan bisnis yang lebih baik dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi
pelanggannya.
Sew What? menjalankan sebagian besar
bisnisnya dengan Intuit’s Quick-Books Enterprise Solutions Manufacturing dan
Wholesale Edition software dan sistem operasi Microsoft Windows yang terpasang
pada server Dell PowerEdge 860, menggunakan prosesor Intel Xeon dan memori
penyimpanan sebesar 146 gigabyte. Memori penyimpanan yang besar ini digunakan
untuk menyimpan informasi pelanggan dan hal hal operasional yang penting
serta file keuangan QuickBooks, ribuan file gambar gorden dan kain, dokumen
instruksi pelanggan, dan jenis data lainnya.
Dia bekerja dengan “senjata sewaan”
untuk branding, optimasi mesin pencari, desain keseluruhan, dan tata letak situs.
Duckett masih menyediakan semua konten, termasuk teks dan gambar. Ada juga
versi Spanyol dari situs, dan para profesional mengatur fitur pencarian
dari situs utama untuk memasukkan varian ejaan untuk berbagai negara-negara
berbahasa Inggris. Sebagai contoh, Anda dapat mencari ejaan teater Amerika atau
versi Inggris dan Australia.
Melalui studi kasus ini kita mengerti bahwa sangat penting untuk mengelola kepuasan pelanggan melalui TI. Pendekatan kepuasan pelanggan melalui TI memberikan Sew What? Inc adalah kesempatan besar untuk tumbuh dalam bisnis kecil, dalam dunia bisnis besar.
Melalui studi kasus ini kita mengerti bahwa sangat penting untuk mengelola kepuasan pelanggan melalui TI. Pendekatan kepuasan pelanggan melalui TI memberikan Sew What? Inc adalah kesempatan besar untuk tumbuh dalam bisnis kecil, dalam dunia bisnis besar.
B. Jika Anda
seorang konsultan manajemen untuk Sew What? Inc., apa yang akan Anda sarankan
untuk dilakukan Megan Duckett saat ini untuk menjadi lebih sukses dalam bisnis.
Apa peran teknologi informasi yang akan anda ajukan dalam proposal Anda?
Berikan rekomendasi yang spesifik!
Jawab:
• Melakukan pemeliharan terhadap server data maupun hardware yang dimiliki, update data pelanggan, melakukan inovasi pada website. Inovasi yang dapat dilakukan dapat berupa memperbaiki desain website agar lebih menarik, mengatur tata letak navigasi pada website agar lebih user-friendly dan mudah dalam pengoperasiannya.
• Selain penggunaan website sebaiknya perusahaan menggunakan beberapa media jejaring sosial lainnya seperti facebook atau twitter yang saat ini mudah untuk digunakan diakses oleh banyak orang. Sehingga perusahaan mereka lebih dikenal oleh banyak pihak, serta untuk lebih memudahkan komunikasi dengan pelanggan. Hal ini dapat membuka peluang pasar baru yang mungkin belum menggunakan jasa Sew What? Inc.
• Sew What? Inc. sebaiknya memperluas unit usaha bisnis dan pangsa pasarnya ke berbagai negara yang potensial, misalnya ke pasar Asia.
• Mengembangkan sistem teknologi informasi yang terintegrasi dalam menentukan proses produksinya, yang dimulai dari penentuan jumlah input (raw materials) sampai dengan proses finishing. Hal tersebut bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan analisis biaya dan penentuan harga jual sehingga efisiensi produksi dapat optimal.
• Rekomendasi yang dapat diberikan pada sew what? Inc. agar tetap bertahan dan sukses dalam dunia usaha custom theatrical drapery dan kain Sew What? Inc. dapat meningkatkan jumlah produk yang tersedia melalui e-commerce serta memperkenalkan produk lebih terarah dan unik ke pelanggannya. Dengan meningkatkan sistem informasi dan internet yang lebih baik seperti membantu untuk memberikan informasi yang akurat dan nyaman dalam mengakses situs.
• Memberikan layanan bahasa yang lebih banyak dalam situs Sew What? Inc. agar dapat menjangkau setiap konsumen di seluruh dunia.
• Meningkatkan jumlah tenaga pemasaran yang dibekali dengan pengetahuan mengenai teknologi informasi. Untuk memasarkan produk ke seluruh dunia maka penggunaan sistem informasi yang efektif berperan penting dalam membantu sistem pencatatan dan kontrol. Sehingga proses yang dilakukan lebih sistematis dengan biaya yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas produk.
• Melakukan pemeliharan terhadap server data maupun hardware yang dimiliki, update data pelanggan, melakukan inovasi pada website. Inovasi yang dapat dilakukan dapat berupa memperbaiki desain website agar lebih menarik, mengatur tata letak navigasi pada website agar lebih user-friendly dan mudah dalam pengoperasiannya.
• Selain penggunaan website sebaiknya perusahaan menggunakan beberapa media jejaring sosial lainnya seperti facebook atau twitter yang saat ini mudah untuk digunakan diakses oleh banyak orang. Sehingga perusahaan mereka lebih dikenal oleh banyak pihak, serta untuk lebih memudahkan komunikasi dengan pelanggan. Hal ini dapat membuka peluang pasar baru yang mungkin belum menggunakan jasa Sew What? Inc.
• Sew What? Inc. sebaiknya memperluas unit usaha bisnis dan pangsa pasarnya ke berbagai negara yang potensial, misalnya ke pasar Asia.
• Mengembangkan sistem teknologi informasi yang terintegrasi dalam menentukan proses produksinya, yang dimulai dari penentuan jumlah input (raw materials) sampai dengan proses finishing. Hal tersebut bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan analisis biaya dan penentuan harga jual sehingga efisiensi produksi dapat optimal.
• Rekomendasi yang dapat diberikan pada sew what? Inc. agar tetap bertahan dan sukses dalam dunia usaha custom theatrical drapery dan kain Sew What? Inc. dapat meningkatkan jumlah produk yang tersedia melalui e-commerce serta memperkenalkan produk lebih terarah dan unik ke pelanggannya. Dengan meningkatkan sistem informasi dan internet yang lebih baik seperti membantu untuk memberikan informasi yang akurat dan nyaman dalam mengakses situs.
• Memberikan layanan bahasa yang lebih banyak dalam situs Sew What? Inc. agar dapat menjangkau setiap konsumen di seluruh dunia.
• Meningkatkan jumlah tenaga pemasaran yang dibekali dengan pengetahuan mengenai teknologi informasi. Untuk memasarkan produk ke seluruh dunia maka penggunaan sistem informasi yang efektif berperan penting dalam membantu sistem pencatatan dan kontrol. Sehingga proses yang dilakukan lebih sistematis dengan biaya yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas produk.
C. Bagaimana
penggunaan teknologi informasi dapat membantu bisnis kecil menjadi lebih
sukses? Berikan beberapa contoh untuk mendukung jawaban Anda.
Jawab:
Jawab:
Dalam sebuah bisnis dengan skala
kecil, Teknologi Informasi sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan agar
perusahaan yang masih berskala kecil dapat lebih dikenal secara luas. Teknologi
Informasi ini bertujuan untuk memberikan pendekatan yang lebih sempurna bagi
kepuasan pelanggan, dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Teknologi
informasi memainkan peran penting didalam meningkatkan kredibilitas
perusahaannya. Dengan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, TI membantu
menjaga loyalitas pelanggannya.
Tumbuh pesatnya perusahaan juga
dipengaruhi oleh kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan
internet dalam meningkatkan penjualan. Terbukti dengan sebelum memasang website
perusahaan, sewwhatinc.com, bisnis Sew What? penjualan hanya dilakukan
untuk pasar lokal, namun setelah mempunyai website yang telah diluncurkan pada
tahun 2003, Sew What?Inc. memiliki klien hampir diseluruh dunia. Kenyataannya,
setiap tahun pendapatan meningkat 45%, dan untuk tahun 2006 ini
perusahaan dapat menikmati penjualan sebesar 65% lebih tinggi dari penjualan
tahun 2005 dan semua penjualan ini berasal dari penjualan melalui web.
Beberapa contoh usaha kecil yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan produknya agar dapat dikenal
oleh masyarakat luas seperti toko ikanku. Usaha tersebut merupakan usaha
penjualan ikan hias dan peralatan pendukunganya dengan pemasaran dikhususkan
pada lokasi sekitar toko, namun untuk meningkatkan usaha dan keuntungan usaha
toko ikanku memperbesar pelanggan mereka dengan memanfaatkan website dengan
situs tokoikanku.com sehingga penjualan yang diperoleh juga meningkat. Biaya
yang dikeluarkan juga lebih sedikit dan efisien dalam pemasaran karena
pemanfaatan teknologi informasi tersebut. Contoh lainnya yaitu usaha teh
rosela (CV. Rozelt Mulia Abadi) memproduksi produk makanan dan minuman
olahan berbasis rosela untuk memperluas usahanya CV. Rozelt Mulia Abadi
memanfaatkan teknologi informasi dengan memasarkan produknya melalui internet
dengan situs rozelt.com.