KASUS ELEKTRO
Pengalaman saya
sewaktu saya lagi magang ke sebuah hotel disana saya di ajarkan tentang listrik
dan elektronika. Terutama saya banyak di ajarkan tentang bagaimana AC split itu
bekerja , dan saat itulah saya di praktikan oleh engineer disana dengan cara memasang
AC split dengan beranekaragam jenis AC dari yang ½ pk hingga 2 pk.
 Dan dari
situ lah pekerjaan di lakukan dengan cara penyambungan kabel dari AC indoor
hingga outdoor. Sudah AC terpasang rapi kita harus mengatur berapa amperenya
agar sesuai dengan penggunaanya dengan menggunakan alat tang ampere trus kita
juga harus mengecek kebocoran pada outdoor dengan memakai busa sabun supaya bisa
terlihat dan yg lebih sering saya mencuci AC indoor.
Saya juga
di ajarkan benerin kulkas dan television bagaimana mencari kerusakan pada
komponen oleh engineer hotel tersebut.
Dan masih
banyak lagi pengalaman saya sewaktu magang di hotel.
Pengalaman saya sewaktu
saya masih sekolah teknik menengah di Jakarta , saya pernah mengalami kasus
elektro. Pada saat itu saya sedang melakukan praktek kejurusan kelistrikan dengan
merangkai rangkaian panel 3 fase. Ketika sudah merangkai dan hampir selesai, saya
lupa memasangkan steker 3 fase pada panel. 
Oleh karnanya pada saat
saya menghubungkan kepala steker 3 fase pada stop kontak 3 fase, saya tidak
sengaja memegang ujung steker 3 fase yang belum terpasang sehingga terjadilah
tegangan arus yang mengakibatkan saya tersetrum. Setelah kejadian itu saya
belajar banyak hal. 
Hal terpenting yang
bisa saya pelajari adalah berhati hati dan tidak ceroboh dalam melakukan
pengerjaan rangkaian listrik.
PENGERTIAN PANEL 
Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk
suatu kesatuan bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan
pembagi dan pemutus aliran listrik. Pintu panel adalah daun pintu yang terdiri
dari beberapa keping papan kayu solid dirangkai oleh rangka/ram.
Panel  kontrol  listrik  adalah 
peralatan  yang  berfungsi  untuk  mengatur  dan
mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan
motor listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada
dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah
pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat
kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF,
Pengontrolan tromol (drum controller)Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan
motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual.
Komponen dalam panel kontrol antara lain: Saklar magnet/Magnetic 
Contactor, Pengaman motor, Time Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button
on), Tombol tekan OFF(Push button off), Lampu indikator, Konduktor/Kabel, Rel
omega, Rel sirip, Terminal deret legrand.
1.   
Motor induksi 3 phase dengan rangkaian putar kanan dan kiri (Forward dan
Reverse)
Motor yang menggerakkan mesin-mesin kebanyakan
digunakan motor arus bolak balik 3 fase. Stator motor ini membangkitkan suatu
medan magnit putar.Motor ini dihubungkan dengan jaringan arus bolak-balik 3
fase. Kalau  jaringannya  terdiri  dari  empat 
hantaran  maka  hanya  hantaran-hantaran fasenya saja yang
dihubungkan. Untuk membalik arah putar dari motor jenis ini hanya dengan
menukar dua fasenya saja misalnya: L1 dan L2 sedangkan L3 dibuat tetap.
 Arah putar motor dapat menghadap sisi puli
porosnya, akan berputar kekanan kalau terminal  U  dihubungkan 
dengan  L1,  terminal  V  dihubungkan  dengan 
L2  dan terminal W dihubungkan dengan L3.
Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan
ini harus diperhatikan bahwa jika kedua tombol start  ditekan 
bersama-sama motor tidak akan bekerja, hal ini harus diperhatikan pemakaian/
pemilihan tombol tekan.
Untuk  mempermudah  didalam 
memahami  cara  kerja  rangkaian  kontrol, setelah 
kita  mempelajari  fungsi  masing-masing  komponen 
didalam  panel  kontrol maka  kita 
mengenal    dua  macam  gambar  rangkaian, 
yaitu  rangkaian  diagram lingkaran arus atau rangkaian pengendali
dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali yaitu  rangkaian 
yang  berhubungan  dengan  kontrol  saja,  dan 
pada  umumnya menggunakan arus dan penghantar yang tidak terlalu besar.
Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang dikendalikan. Pada umumnya arus
yang mengalir adalah cukup besar tergantung yang dikendalikan, maka penghantarnya
harus menyesuaikan dan mengikuti kaidah yang berlaku (PUIL). Misalnya beban
motor-motor listrik  di suatu industri.
Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis
yaitu jenis manual dan jenis otomatis. 
Yang dimaksud pengontrolan manual adalah pengontrolan
motor listrik yang dilayani  dengan  alat  kontrol 
manual.  Alat  kontrol  manual  anatara  lain
menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON/OFF, Pengontrolan tromol (drum
controller)
Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor
listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Untuk
komponen pengontrolan otomatis atau pada panel kontrol motor  umumnya ada
sebagian yang sama dengan komponen pada panel distribusi, bedanya pada panel
kontrol motor dilengkapi dengan pengaman motor SPM atau Over Load dan ELCB
sesuai kebutuhan pada beban yang dikontrol. 
